7 Air Terjun Terindah Di Bali Yang Jarang Diketahui

Hal-Hal Aneh DIDUnia 97
 Follow My Instagram : brahmasujana
 like + subscribe youtube : https://www.youtube.com/channel/UCTl8PGi3IPV5hIg2PtqweoQ

Anda tentu telah mendengar semua tentang pantai tersembunyi di Bali, terapi air panas dan vila-vila mewah. Tapi tahukah Anda bahwa pulau ini juga rumah bagi banyak air terjun yang indah dan banyak dari air terjun tersebut jarang diketahui dan dikunjungi oleh para turis? Jadi jika Anda ingin merasakan petualang dan ingin menikmati Bali jauh dari keramaian turis, pergilah ke salah satu dari 7 Air Terjun Terindah Di Bali Yang Jarang Diketahui dibawah ini
1. Air Terjun Nungnung
Sembilan ratus meter di atas permukaan laut, di sebuah desa kecil di antah berantah, Air terjun Nungnung menunggu Anda. Mendengarkan dan menonton ribuan liter air mengalir ke kolam yang indah sejauh 50 meter dibawahnya. Air terjun nungnung terletak di bagian bawah jurang, Anda harus menuruni 509 anak tangga untuk mencapai air terjun.

Anda akan disambut dengan pemandangan air terjun dan sawah di sekitar. Untuk sampai ke Air terjun Nungnung, perjalanan sekitar 90 menit menuju Sangeh. Desa Nungnung adalah sekitar 45 kilometer dari Denpasar, dan ada banyak rambu untuk sampai ke air terjun. Parkir mobil pun tersedia.

2. Air Terjun Aling-Aling
Air terjun Aling-Aling hanya 11km dari kota Singaraja, sekitar 80km dari Denpasar. Air terjun ini unik untuk alasan yang sangat khusus. Air terjun setinggi 35 meter ini terbagi menjadi dua di puncaknya, dan dua aliran air jatuh pada kecepatan yang sama sekali berbeda.

Untuk sampai ke Air terjun Aling-Aling, berkendaralah dari Singaraja ke desa Sambangan, di mana ada beberapa tanda-tanda jalan. Namun, meminta petunjuk atau guide dari penduduk lokal mungkin diperlukan karena air terjun ini jarang dikunjungi oleh wisatawan.

3. Air Terjun Blemantung
Tersembunyi di wilayah Tabanan Bali, air terjun Blemantung adalah pemandangan hijau yang cantik, dinikmati oleh hanya sejumlah kecil wisatawan yang berdedikasi. Terselip di antara banyak perkebunan kopi di wilayah ini, air terjun Blemantung setinggi 50 meter ini adalah tempat yang sempurna untuk berendam dalam air dan mengambil nafas dalam-dalam dari udara segar hutan hujan.

Jika Anda memperhatikan, Anda bahkan dapat mendeteksi aroma samar dari kopi di udara!. Untuk mengunjungi Air terjun Blemantung berkendaralah sejauh sekitar 75 kilometer, atau sekitar 2 jam, dari Denpasar ke desa Pujungan di Kabupaten Pupuan. Dari desa, jalan menuju air terjun dikerjakan dan terawat dengan baik, dan berjalan dari tempat parkir hanya berjarak 200 meter.

4. Air Terjun Sekumpul
Jika Anda benar-benar petualang, inilah kesempatan Anda mencoba tantangan lain, Air Terjun Sekumpul. Bukan sepenuhnya tak diketahui, tetapi aksesnya yang cukup sulit yang menjadikan air terjun ini tersembunyi dari banyak pengunjung. Menuju ke air terjun ini sangat sulit, dan Anda harus melakukan perjalanan ke banyak tangga licin dan menyeberangi sungai untuk melihat air terjun dari dekat.

Anda dapat meminta penduduk lokal untuk membawa Anda ke air terjun dengan sedikit imbalan dan mereka akan membawa Anda sampai akhir jalan di mana dari sini Anda dapat berjalan sekitar 50 meter untuk menemukan pemandangan paling indah dari air terjun dilihat dari tempat yang tinggi. Namun yang menarik tentang Sekumpul adalah bahwa alih-alih satu air terjun, ada tujuh! dengan yang tertinggi tingginya lebih dari 50 meter.

5. Air Terjun Tegenungan
Tegenungan adalah salah satu dari beberapa Air Terjun Terindah Di Bali Yang Jarang Diketahui dan terletak di dataran tinggi atau pegunungan. Air terjun ini tidak benar-benar tinggi, hanya sekitar 15 meter, sehingga Anda dapat benar-benar melompat tepat ke air terjun.

Air terjun Tegenungan unik karena sekitarnya hijau subur dan aliran airnya yang deras, sempurna untuk berenang dan menikmati air tawar. Dengan kuil terdekat dan tempat mandi, tidak mengherankan bahwa Tegenungan sangat populer di kalangan penduduk setempat yang mencari ketenangan dari iruk pikuknya kota!

6. Air Terjun Jembong
Secara lokal, Jembong dikenal sebagai salah satu air terjun terbaik di Bali. Tapi air terjun ini jarang dikunjungi karena kedekatannya dengan air terjun yang jauh lebih terkenal, yaitu air terjun Git Git. Dan hal ini justru benar-benar menjadi berkah tersembunyi.

Air terjun Jembong menawarkan keindahan murni yang menakjubkan. Meskipun air terjun tidak terlalu tinggi, landai dan aliran air nya yang tak terlalu deras, membuatnya ideal untuk berendam dan menikmati hutan hijau yang indah disekelilingnya. Dan untuk penyembuhan spiritual.

7. Air terjun Yeh Mampeh
Jauh dari pusat wisata yang penuh sesak, yaitu Kuta dan Ubud, ada sebuah desa kecil bernama Les, dimana terletak air terjun yang indah. Keindahan Yeh Mampeh (yang berarti ‘air terbang’), adalah salah satu yang hampir tak tersentuh terletak di lingkungan yang tenang, dan air terjun ini juga merupakan salah satu air terjun tertinggi di Bali. Anda dapat mendaki ke air terjun dan mengunjungi gua-gua di dekatnya, atau hanya mandi di bawah aliran lembut dari air.

Artikel ini diambil dari
http://terselubung.in/7-air-terjun-terindah-di-bali-yang-jarang-diketahui/

Related Posts:

5 Hotel Rumah Pohon Paling Keren di Pedalaman Afrika

Hal-Hal Aneh DIDUnia 97 
Follow My Instagram : brahmasujana 
like + subscribe youtube : https://www.youtube.com/channel/UCTl8PGi3IPV5hIg2PtqweoQ

5 Hotel rumah pohon Ini bukanlah rumah pohon biasa, melainkan sangat eksklusif karena akan memberikan pengalaman yang luar biasa berbeda. Ditengok dari CNN Travel, inilah 5 Hotel Rumah Pohon Paling Keren di Pedalaman Afrika.

1. Kiboko & Koija Star Beds, Kenya
Di dalam Loisaba Wilderness, terdapat rumah pohon dengan kasur dan kelambu yang mungkin terbilang paling romantis sedunia. Inilah Kiboko dan Koija Star Beds. Rumah pohon ini tinggi menjulang sehingga aman dari hewan-hewan liar.

Di dalamnya, terdapat dek terbuka, lengkap dengan tempat tidur berkelambu romantis yang juga mampu menangkis nyamuk-nyamuk nakal. Saat malam, tamu bisa melihat indahnya bintang tanpa halangan apapun. Nah, saat pagi, siap-siap dikecup hangatnya sinar mentari karena tempat tidurnya menghadap ke terbitnya mentari.
Di depan rumah pohon ini, ada kubangan yang biasanya jadi tempat antelope dan zebra mengambil minum. Untuk bermalam di sini, dibutuhkan mulai dari USD 420 (Rp 4,8 juta) per malam.

2. Chalkley Treehouse, Afrika Selatan
Hampir mirip dengan yang ada di Kenya, ada Chalkley Treehouse di Lion Sands Game Reserve, Afrika Selatan. 3 Rumah pohon dengan kasur mewah dan nyaman tersedia di atasnya. Rumah pohon ini juga tidak memiliki atap.

Rumah pohon ini berada di sekeliling pohon-pohon kuno yang dilindungi. Sehingga, hotel ini menjadi tempat sempurna bagi para pecinta fotografi. Selain itu, letaknya yang cukup tinggi memberikan titik pandang berbeda. Sekali lagi, inilah surganya para fotografer.
Untuk menginap di sana, dibutuhkan dana sebesar USD 250 (Rp 2,9 juta) per malam. Namun, harga tersebut sudah termasuk makan malam dengan konsep piknik di atas rumah pohon tersebut.

3. Baines’ Camp, Botswana
Ada 5 kamar mewah di Baines’ Camp, Okavango Delta, Botsnawa. Bukan seperti kebanyakan kamar mewah, yang satu ini akan terasa jauh lebih dekat dengan alam. Bagaimana tidak, ada tempat tidur yang bisa ditempatkan di dek rumah pohon dengan penerangan dan kelambu yang romantis.

Saat cuaca sedang bersahabat, tamu bisa menginap di bagian luar rumah pohon. Caranya? Cukup dorong tempat tidur dari dalam kamar ke area luar kamar. Tempat tidur ini dilengkapi dengan roda sehingga mudah dipindahkan.
Suara alam seperti serangga dan kodok akan terdengar di sekeliling. Nah, untuk menginap di sini, dibutuhkan biaya USD 755 (Rp 8,8 juta) per malam. Namun harga ini sudah termasuk aneka kegiatan safari selama seharian.

4. Tree House, Zambia
Bagaimana rasanya menginap di rumah pohon yang ada di tepi sungai luas dengan pemandangan indah. Inilah yang bisa didapat saat menginap di Tree House, Tongabezi, Zambia. Malah, tamu yang menginap di sini bisa mendengar suara debur air terjun Victoria Falls dari kejauhan.

Sungai Zambezi menawarkan suasana yang sangat tenang, serta pemandangan yang tiada duanya. Tempat tidur ini memang berada di dalam ruangan, namun bukan berarti tidak bisa menikmati suasana alam dengan maksimal.
Karena, ada dek yang menjorok ke luar, lengkap dengan kursi malas dan meja yang akan menyempurnakan segalanya. Saat sore, nikmati momen sunset nan mengagumkan di sini. Ketika malam, resapi pemandangan langit berbintang dan pantulannya dari permukaan sungai. Dibutuhkan USD 620 (Rp 7,2 juta) per malam.

5. Cloe Mjini Lodge, Tanzania
Kali ini, rumah pohon berada di sebuah pulau kecil di Tanzania bernama Cloe. Pulau kecil ini belum terlalu dikenal banyak orang, namun di dalamnya, ada penginapan berkonsep unik yaitu Chole Mjini Lodge.

Berada di dekat Pulau Mafia, si kecil Cloe ini seperti mutiara tersembunyi. Letaknya berada di sekitar hutan mangrove, baobab dan aneka pohon rindang lainnya.
Pilihlah untuk menginap di Treehouse No.1 dan nikmati pemandangan pantai langsung dari kasur Anda yang berkelambu itu. Per malam, harga menginap di sini dipatok USD 220 (Rp 2,5 juta).
Nah, itulah 5 Hotel Rumah Pohon Paling Keren di Pedalaman Afrika semoga menambah wawasan anda.

Artikel ini diambil dari
http://terselubung.in/5-hotel-rumah-pohon-paling-keren-di-pedalaman-afrika/

Related Posts:

Mengapa Jembatan Indah Ini Bernama Jembatan Ratapan Ibu?

Hal-Hal Aneh DIDUnia 97
Follow My Instagram : brahmasujana
like + subscribe youtube : https://www.youtube.com/channel/UCTl8PGi3IPV5hIg2PtqweoQ

Pertama kali mendengar namanya, anda akan langsung bertanya-tanya mengapa jembatan indah ini diberi nama yang terdengar demikian memilukan. Ternyata ini bukan jembatan biasa yang dibangun sebagai alat bantu transportasi saja, ada cerita sejarah yang membuat jembatan ini dinamai sedemikian rupa.
Dibalik keindahan Jembatan Ratapan Ibu dan Sungai Batang Agam yang mengalir dibawahnya, tersimpan cerita pilu tentang perjuangan para pemuda ranah Minang dalam merebut kemerdekaan. Terdengar cukup menyedihkan, tetapi begitulah gambaran sejarah yang dimiliki Jembatan Ratapan Ibu ini, sehingga menarik para wisatawan untuk melihat langsung serta mengetahui kisah di balik jembatan ini.
Jembatan Ratapan Ibu adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Jika kita dari Kota Padang, cukup menempuh perjalanan sekitar 3 jam dengan menggunakan bus atau travel. Namun jika kita dari kota Bukittinggi, hanya perlu memakan waktu sekitar 40 menit perjalanan. Jembatan ini dibangun tahun 1818 dan memiliki panjang 40 meter dengan arsitektur kuno berupa susunan batu merah setengah lingkaran yang direkat dengan kapur dan semen tanpa menggunakan tulang besi. Jembatan ini melintasi Sungai Batang Agam, menghubungkan Pasar Payakumbuh dan nagari Aie Tabik (nagari = setingkat desa di Sumatera Barat). Dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda dengan menggunakan para pribumi sebagai pekerja paksa.
Sungai Batang Agam dari sisi lain jembatan
Bagian Atas Jembatan
Jembatan ini menjadi terkenal dan bersejarah karena menjadi tempat eksekusi para pejuang kemerdekaan oleh tentara Belanda di zaman penjajahan. Mereka disuruh berbaris di pinggir jembatan menghadap sungai, lalu serdadu Belanda mengeksekusinya dengan cara menembak, kemudian mayat mereka di lempar ke sungai Agam yang berada di bawah jembatan itu yang kemudian hanyut dibawa arus sungai. Kejadian itu disaksikan langsung oleh masyarakat sekitar. Kaum ibu yang melihatnya tak bisa berbuat banyak selain hanya bisa pasrah dan terus menangis melihat peristiwa kejam itu.
Di atas jembatan inilah pemuda nagari Payakumbuh dahulu dibantai dan dibunuh oleh serdadu Belanda
Untuk mengenang kekejaman Belanda dan perjuangan para pejuang yang di bantai di jembatan ratapan ibu maka dibangun monumen ratapan ibu. Sebuah patung wanita paruh baya mencerminkan seorang ibu yang mengenakkan pakain khas Minang dan menunjuk kearah jembatan seolah-olah menggambarkan kesedihan seorang ibu yang melihat anak dan suami mereka di bantai di jembatan tersebut.
Patung Ratapan Ibu
Petikan puisi Chairil Anwar di kaki monumen
Diresmikan tahun 1980
Plakat nama Jembatan Ratapan Ibu
Kawasan Jembatan Ratapan Ibu saat ini sudah mulai dikembangkan menjadi Ruang Terbuka Hijau oleh pemerintah daerah setempat. Dengan dilakukannya perluasan dan pembangunan taman di sisi sungainya, menjadikannya salah satu tempat bersantai favorit di pagi atau sore hari. Mereka yang datang hampir selalu menggunakan kesempatannya untuk berfoto di sekitar jembatan dan tugu ratapan ibu yang bersejarah.
Pembangunan taman di sisi sungai ini dijamin akan membuat kita betah untuk berlama-lama disini. Kita dapat masuk ke taman dengan melewati tugu ratapan ibu terlebih dahulu, setibanya di taman, kita dapat duduk bersantai sambil menikmati suara air yang mengalir dari sungai Agam serta melihat kendaraan yang sibuk melintas dari atas jembatan ratapan ibu ini.
Sesekali bias dari sinar matahari yang menyinari air sungai ini akan membentuk pelangi yang indah dipandang mata. Pemandangan tumbuh-tumbuhan hijau yang di tanam pun semakin membuat tempat ini terlihat asri dan cantik. Udara segar yang terasa disini dijamin akan menghilangkan kepenatan yang kita rasakan. Sangat cocok untuk tempat menghilangkan stress dari keramaian kota.
Ruang Terbuka Hijau
Taman di tepi Sungai Agam
Masjid diatas Sungai Agam
Di lokasi ini kita tidak perlu khawatir jika merasa lapar. Banyak terdapat penjual makanan dan minuman yang letaknya tidak jauh dari Jembatan. Kita tinggal memilih berbagai jenis makanan yang dijual disini, tentunya dengan harga yang sangat bersahabat dengan kantong. Atau jika ingin yang lebih lengkap, kita dapat menuju ke pasar yang berada beberapa ratus meter dari jembatan ini.

Sedikit Tips:
1. Datanglah kesini pada pagi atau sore hari, karena cuaca sangat nyaman dinikmati pada saat itu.
2. Berhati-hatilah saat bermain di pinggir sungai, karena arusnya cukup deras.
3. Bawalah kamera dan buku catatan anda, karena anda akan banyak tahu informasi dari tempat bersejarah ini.
4. Jangan membuang sampai ke dalam sungai, karena akan mengurangi keindahan tempat wisata yang bersejarah ini.

Artikel ini diambil dari
http://terselubung.in/mengapa-jembatan-indah-ini-bernama-jembatan-ratapan-ibu/

Related Posts:

5 Pulau Hasil Rekayasa Manusia

Hal-Hal Aneh DIDUnia 97
Follow My Instagram : brahmasujana
like + subscribe youtube : https://www.youtube.com/channel/UCTl8PGi3IPV5hIg2PtqweoQ

Daratan adalah sebuah harapan bagi manusia untuk tinggal bermukim, melangsungkan kehidupan, dan mewariskan ilmu pengetahuan. Berikut 5 pulau yang tercipta dari kombinasi teknologi rekayasa manusia dan proses alamiah, demi terciptanya sebuah harapan lebih baik:
1. Pulau Uro, Pulau Rumput yang Mengapung
Pulau Uro, adalah sebuah pulau yang terbentuk oleh proses alam, dan dibentuk dari sekumpulan rerumputan totora yang memadat dan mengikat satu sama lain. Sebuah pulau yang mengapung di danau Titicaca Puno, yang terletak di Negara Peru dan sebagian Bolivia. Terdapat tiga kelompok utama pulau yakni Uru-Chipayas, uru-Murots, dan Uru-Iruitos. Pulau Uro terletak di ketinggian 3810 meter dari kedalaman laut, dan 5 kilometer dari pelabuhan Uno, dengan penduduk berjumlah sekitar 200 jiwa berdasarkan sensus yang dilakukan pada 1997. Penduduk Pulau Uro merupakan bagian dan memiliki hubungan dekat dengan Suku Inca.

2. Pulau Cranog
Pulau Cranogs merupakan sebuah pemukiman danau purbakala, dibangun dengan hampir seluruhnya terbuat dari bahan kayu. Terlihat seperti sebuah garis yang memanjang dari daratan, seperti di danau Tay, Awe dan Ness. Beberapa Cranog telah berdiri sejak tahun 500 SM, dan beberapa masih bertahan dan digunakan hingga abad 17.
Salah satu cranog terbaik terdapat di sekitar Kenmore, di Perthshire, di bagian selatan Danau Tay. Pulau cranog sekarang merupakan pembuatan kembali—sebuah atap jerami yang melingkar dengan bagian tengah mengerucut, dari hasil sebuah eksakavasi peninggalan yang telah berusia 2,600 tahun lalu di Skotlandia. Cranog sendiri memiliki arti pohon, ataupun pohon muda.

3. Thilafushi, Pulau Sampah
Thilafushi merupakan sebuah pulau artifisial, yang sebelumnya merupakan sebuah laguna dengan panjang 7 km dan lebar sebesar 200 m. Berawal dari sebuah pembicaraan tentang solusi penanganan limbah dan sampah di Kota Mali, ibukota negara Maladewa. Tahun 1992 operasi tersebut dilaksanakan, dengan menimbunkan sampah-sampah kota ke dasar laguna, lalu melapisinya kembali dengan pasir serta unsur tanah lainnya sehingga terlihat padat, salah satunya dengan pasir putih agar terlihat lebih alami.
Namun sekarang, dengan kunjungan lebih dari 10,000 wisatawan per minggu ke Maladewa, telah memperluas area timbunan hingga 50 hektar. Terdapat pula lebih dari 36 pabrik, sebuah masjid, dan beberapa tempat tinggal para imigran dari Bangladesh.

4. Kamfers Dam, Afrika Selatan
Kamfers dam, ataupun juga bendungan Kamfers, terletak di sebelah utara Kota Kimberley, Afrika Selatan. Dengan luas penampang air seluas 400 hektar, daratan berair tersebut merupakan sebuah pulau yang tercipta berdasar tingkat volume air.
Sehingga hanya akan terlihat sebuah permukaan air saja apabila permukaan air meningkat, namun akan menjadi motif daratan yang indah ketika air surut. Bendungan Kamfers ini menjadi tempat berkumpul dan bereproduksinya burung Pink Flamingo. Bendungan dan daratan seluas 384 hektar yang mengelilinginya sebenarnya didesain sebagai wilayah konservasi kota, sebagai pemukiman dan aktifitas usaha.

5. Pulau dan Pantai Palem, Dubai
Pulau Palem ini merupakan hasil rekayasa manusia, terletak di Kota Dubai, negara Kesatuan Emirat Arab. Tujuan diciptakannya Pulau Palem ini sebagai pemukiman dan berbagai usaha komersial. Saat ini Pulau Palem merupakan salah satu pulau buatan yang terbesar.
Pembangunan Pulau ini dilaksanakan oleh sebuah perusahaan properti Nakheel, yang menggunakan jasa perusahan pengerukan dan kontraktor laut Belanda, Van Oord. Pulau itu dibagi ke dalam tiga pulau besar: Pulau Palem Jumeirah, Jebel Ali, dan Deira. Pembangunan pulau tersebut disetujui oleh Sheik Muhammad bin Rashid Al Maktoum, dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata Dubai.

Artikel ini diambil dari
http://terselubung.in/5-pulau-hasil-rekayasa-manusia/

Related Posts: