Evolusi Anjing
Nenek moyang anjing pertama adalah serigala abu-abu yang dijinakkan oleh manusia sekitar 15 ribu tahun yang lalu (beberapa studi memperkirakan hingga 40 ribu tahun yang lalu) .
Kegunaannya sebagai pembantu manusia segera membuatnya populer di berbagai populasi manusia.
Anjing membantu manusia dalam berburu, menjaga rumah, menggembala ternak, menarik beban, menjaga tuannya atau hanya sebagai teman bermain.
Dengan pembiakan selektif dan pemberian tugas terus menerus, selama ribuan tahun, anjing telah berkembang menjadi ratusan variasi yang berbeda. Mulai dari anjing peliharaan Chihuahua yang mungil hingga Great Dane yang raksasa.
Berbagai variasi baru juga masih muncul akibat campur tangan manusia dalam mengawinkan beberapa variasi anjing untuk mendapatkan jenis yang baru.
Evolusi Ikan Emas
Manusia memelihara ikan mas sebagai ikan hias di kolam tercatat sejak jaman China kuno. Ikan ini asalnya berasal dari keluarga ikan kerapu yang berwarna terang.
Dalam masa dinasti Tang (618-907) ikan yang berwarna keemasan dipilih untuk dikembang biakkan lebih lanjut dan menyisihkan variasi yang berwarna keperakan.
Pada masa dinasti Song (960–1279), ikan mas dengan warna emas dan merah saat itu hanya boleh dimiliki keluarga raja. Spesialisasi pembiakan menjadi semakin maju, kawin silang dilakukan untuk memperoleh jenis-jenis yang berwarna bagus.
Saat ini ikan mas telah berkembang sedemikian jauhnya, sehingga muncul jenis-jenis eksotis yang tidak ada padanannya dialam liar dan akan segera mati bila dilepaskan ke alam.
Saat ini dikenal sekitar 300 jenis ikan mas ada di China.
Evolusi Penyakit Super
Dengan pengetahuan yang semakin baik tentang kesehatan dan penyakit, manusia telah menemukan berbagai macam obat yang bisa membunuh kuman-kuman penyebab penyakit.
Salah satu penemuan terbesar obat terbesar adalah penisilin sebagai pembunuh utama bakteri.
Penisilin dan berbagai macam antibiotika yang ditemukan belakangan sangat membantu manusia melawan infeksi yang dahulunya sangat umum terjadi pada luka di masa lalu. Dengan penemuan antibiotik ini kematian akibat infeksi yang umum terjadi pada masa lalu menjadi turun drastis.
Akan tetapi penggunaan antibiotik yang serampangan membuahkan hasil yang lain yang tak kalah berbahayanya.
Beberapa bakteri yang selamat dari antibiotik ternyata mengembangkan generasi baru bakteri yang kebal terhadap antibiotik.
Perkembangan bakteri generasi baru ini cukup mengkhawatirkan, sehingga para ahli terus menerus berpacu mengembangkan berbagai jenis antibiotik baru untuk melawan generasi baru bakteri yang kebal dengan berbagai antibiotik yang lama.
Hal yang sama juga terjadi pada penyakit malaria. Saat ini diketahui munculnya jenis malaria baru di sepanjang perbatasan Thailand dan Kamboja yang tidak mempan lagi dengan pil kina yang biasa digunakan penduduk sana untuk melawan malaria.
Beberapa penyakit lain seperti AIDS ataupun Flu Burung juga hasil evolusi penyakit yang sedikit banyak diakibatkan oleh perubahan yang telah dilakukan manusia.
Evolusi Kilat Dalam Lab
Jika pada contoh di atas evolusi hasil campur tangan manusia berlangsung dalam periode yang lama hingga sangat lama, baru-baru ini para peneliti berhasil mengkonfirmasikan proses evolusi yang mereka hasilkan di lab dalam periode yang sangat singkat.
Dalam laboratorium, ilmuwan menumbuhkan bakteri ragi dalam wadah berisi kaldu yang merupakan media kaya zat makanan bagi bakteri.
Setiap hari mereka mengocok wadah tersebut, setelah dikocok mereka mengambil endapan di wadah tersebut, sisanya dibuang. Endapan tersebut mereka masukkan dalam wadah kaldu steril baru untuk dibiakkan. Keesokan harinya proses diulang, dan kembali endapan di wadah digunakan untuk pembiakan bakteri yang baru.
Proses ini dilakukan berulang-ulang dan dimonitor setiap hari. Pada hari ke 60 para ilmuwan bisa mengkonfirmasikan suatu perkembangan yang luar biasa.
Bakteri ragi yang digunakan sebagai bibit awal adalah bakteri satu sel yang bergerak bebas dalam kaldu. Proses berulang yang dilakukan ilmuwan, menyingkirkan bakteri yang mengambang bebas dan melestarikan bakteri yang berkumpul atau berbobot lebih berat.
Dengan memilih hanya bakteri yang menggumpal atau yang berbobot lebih berat yang selamat, dalam beberapa minggu awal, para bakteri mulai membuat keturunan yang terikat permanen antar mereka.
Dalam akhir bulan ke dua, keturunan bakteri itu tidak hanya terikat satu sama lain, akan tetapi benar-benar menyatu menjadi organisme multiseluler tunggal. Bakteri satu sel yang sebelumnya mandiri dalam tiap individu, bergabung menjalani spesialisasi tugas dan bekerja sama sebagai satu individu baru. Mereka menyerahkan kebebasan mereka dan bahkan identitas individual mereka untuk melebur dalam identitas yang lain. Mereka tidak akan menghasilkan keturunan sebelum fase dewasa tercapai.
Luar biasa! perubahan organisme satu sel menjadi multisel, yang diperkirakan berjalan jutaan tahun dalam seleksi lambat alam, ternyata bisa diamati dalam hasil seleksi kejam manusia.
Artikel ini diambil dari
http://www.nontondunia.com/2012/01/evolusi-oleh-manusia.html
0 Response to "Evolusi Beberapa Makhluk Hidup Alam"
Post a Comment